BANTAENG ZONA REFORMASI.COM – Usai pelantikan, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PD NA) melanjutkan dialog perempuan menghadirkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Sulawesi Selatan sebagai pemateri, berlangsung di Ruang Pola Bupati Bantaeng pada Selasa, 21 Mei 2024.
Pada sesi pelantikan, Ketua PD Aisyiyah (PDA) Bantaeng Shaurawiyah berharap kepada nahkoda baru Nasyiatul Aisyiyah agar dapat kolaborasi program kerja seperti pengajian pekanan.
“Nasyiatul Aisyiyah ini memerlukan bimbingan orangtua. Kami sebagai orangtua berharap kalau ada kegiatannya NA itu disampaikan ke PD Aisyiyah. Kalau ada juga pengajian pekanan atau pengajian bulanannya NA bisa mengikuti kegiatan pengajian yang dilakukan PDA. Atau sama-sama kita melakukan pengajian. Sama dengan program lainnya, seperti merawat lingkungan itu bisa kita sama-sama jalankan di Bantaeng ini,” ujarannya.
Sementara Ketua PD Muhammadiyah Bantaeng, Samsud Samad pada amanatnya menyampaikan, ” Kita di Muhammadiyah ini harus saling menjaga sinergitas. Selain daripada itu, tentu ini dilakukan sesuai Firman Allah SWT., Qur’an Surah An-Nahl ayat 124 ‘Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk’. Jadi kita lakukan secara hikmah dan pengajaran yang baik dari orangtua, seperti memberi masukan, memberi support yang kuat kepada Angkatan Muda Muhammadiyah khususnya Nasyiatul Aisyiyah,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Ketua DPD KNPI Sulsel, Nurkanita Maruddani Kahfi usai pelantikan turut antusias dalam peran perempuan muda membangun daerah.
“Pada hari ini, saya ucapkan terimakasih atas undangannya selaku ketua KNPI Sulsel dan juga selaku pengurus Nasyiatul Aisyiyah Sulsel masih aktif hari ini. Selaku perempuan itu tidak lepas dari kontribusi perempuan di dunia politik. Saya memotret terkhusus di Bantaeng, kepemimpinan perempuan itu sudah sangat tercitra, juga sangat wellcome, karena hadirnya perempuan di ruang-ruang lingkup itu sudah sangat terlihat. Baik itu mulai dari aparat desa itu sudah diisi perempuan. Sama dengan politisi perempuan dan ruang-ruang publik lainnya. Sebagai penguat konstitusi Nasyiatul Aisyiyah ada di dalamnya. Saya support atas kehadiran Nasyiatul Aisyiyah di Bantaeng ini, karena menjadi perempuan yang memberi manifestasi kepemimpinan perempuan itu diterjemah oleh masyarakat luas,” ungkap Ketua KNPI Sulsel itu.