InternasionalPilihan Editor

Eksklusif: PM Malaysia Anwar Ibrahim Desak ASEAN Lebih Tegas Menanggapi Serangan di Myanmar

579
×

Eksklusif: PM Malaysia Anwar Ibrahim Desak ASEAN Lebih Tegas Menanggapi Serangan di Myanmar

Sebarkan artikel ini

Labuan Bajo, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyerukan supaya ASEAN bisa lebih tegas dalam menyelesaikan krisis Myanmar, menyusul serangan terbaru terhadap rombongan bantuan kemanusiaan blok Asia tenggara di negara itu.

Dalam wawancara eksklusif dengan Tempo pada Selasa 9 Mei 2023, jelang KTT ASEAN Labuan Bajo besok, Anwar mengatakan ASEAN perlu mengubah pendekatan dalam menangani krisis di Myanmar.

“Isu ini berlarutan begitu lama. Negosiasi, constructive engagement. Tapi tidak membantu. Harus ada metodologi baru untuk menenangkan keadaan,” kata Anwar.

Media pemerintah Myanmar pada Selasa mewartakan, “teroris” dengan senjata kecil menyerang sebuah konvoi yang mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk orang-orang terlantar di kotapraja Hseng di Negara Bagian Shan di Myanmar utara pada 7 Mei.

Presiden Joko Widodo saat jumpa pers Senin, menyayangkan terjadinya insiden terhadap konvoi lembaga bantuan kemanusiaan ASEAN (AHA-Center), yang membawa diplomat Indonesia dan Singapura.

Serangan itu terjadi ketika para pemimpin Asia Tenggara bertemu di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 10-11 Mei 2023, untuk membahas krisis Myanmar, yang menjadi salah satu fokus agenda. Jenderal Myanmar telah dilarang dari pertemuan karena kurangnya kemajuan dalam melaksanakan rencana perdamaian ASEAN yang dikenal konsensus lima butir.

Solusi damai yang dikenal Five Point Consensus itu mencakup dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara berbagai pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman utusan khusus ke Myanmar.

PM Anwar mengatakan, ASEAN ini secara luas perlu meninjau ulang pendekatannya bahkan sebelum konsensus itu disepakati. Sebab itu Anwar mengusulkan supaya ada kesepakatan untuk dirundingkan bersama yang lebih tegas dari semua negara tetangga Myanmar.

“Ini bukan lagi permasalahan dalaman Myanmar. Tetapi, telah menggugat kestabilan, sosio-ekonomi negara jiran, Malaysia itu termasuk di antaranya. Pendirian ini harus tegas dan jelas, dan itu tidak harus membebankan kita,” kata Anwar yang mencatat 200.000 pengungsi Rohingya telah masuk Malaysia.

Myanmar dilanda kekerasan dan gejolak ekonomi sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta 2021. Tatmadaw melancarkan tindakan keras terhadap lawan, beberapa di antaranya melarikan diri ke luar negeri untuk membentuk Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).

Pihak lainnya bergabung dengan kelompok perlawanan bersenjata nasional, yang bersekutu dengan NUG dan beberapa tentara etnis minoritas dalam memerangi junta.

Masih belum jelas siapa dalang di balik insiden yang melibatkan staf kedutaan Indonesia dan Singapura di Yangon itu. Jakarta dan Singapura memastikan diplomatnya itu dalam kondisi baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *