INDRAMAYU – Sebelum menghadiri puncak kegiatan Pekan Nasional (Penas) ke-XVI Petani Nelayan Indonesia, Bupati Indramayu, Nina Agustina melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Perkampungan Adat yang terletak di Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Jumat (09/06/2023).
Dalam kunjungan kerjanya, Bupati Indramayu, Nina Agustina yang turut didampingi jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Indramayu disambut secara langsung oleh Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir.
Tak hanya oleh Bupati Sijunjung, sambutan hangat juga diberikan masyarakat Perkampungan Adat Nagari Sijunjung kepada Bupati Nina beserta rombongan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Nina tampak mengenakan baju adat Perkampungan Adat Nagari Sijunjung. Pemakaian baju adat memang dilakukan pada tokoh yang berkunjung karena dianggap sebagai penghargaan kepada tamu kehormatan.
Bupati Nina menyampaikan, tujuan kunjungan kerja ini guna menggali berbagai hal yang berkaitan dengan bagaimana optimalisasi potensi wisata yang ada di Kabupaten Sijunjung, terlebih Perkampungan Adat Nagari Sijunjung yang merupakan Desa Wisata berhasil lolos dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023.
“Kunjungan ini untuk mempelajari bagaimana pemerintah setempat bisa memaksimalkan potensi wisatanya, siapa tahu langkah-langkah yang diterapkan bisa kita replikasi,” ungkapnya.
Dikatakan Bupati Nina, perkampungan yang berlokasi di Kabupaten Sijunjung tersebut terletak diantara dua sungai, yakni Batang Sukam dan Batang Kulampi, serta dilingkupi oleh hutan, perbukitan, sawah ladang. Sehingga menampilkan suatu landscape yang sangat unik.
“Untuk sampai ke daerah yang terkenal dengan lokasi wisatanya, saya bersama rombongan butuh waktu 4 (empat) jam. Yakni melalui jalur lintas Sumatera dengan kondisi tanjakan yang cukup tajam atau yang dikenal dengan tanjakan Sitinjau Lauik,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Nina menuturkan, perkampungan yang berisi kumpulan rumah adat gadang sebanyak 76 rumah, menjadi simbol kaum berbasis matrilineal (kekerabatan yang menarik garis keturunan menurut garis ibu) yang hingga kini masih berfungsi dan nampak tertata rapi dalam satu kawasan.
“Sebagai suatu perkampungan adat, wilayah ini dihuni oleh suku-suku asli yang terdiri dari suku induk dan anak suku berjumlah 9 (sembilan). Suku-suku ini masih menjalankan dengan baik sistem organisasi sosial menurut garis keturunan Ibu (matrilineal). Ini merupakan satu keunikan tersendiri dan kita harus melestarikan budaya yang ada di tengah masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir mengaku merasa bangga dengan kunjungan Bupati Indramayu ke daerahnya.
“Ketika itu saya bertemu Ibu Bupati Indramayu, Nina Agustina saat kunker ke Belanda. Alhamdulillah, Kami senang Ibu Bupati Nina bisa hadir ke Kabupaten Sijunjung,” ungkapnya.
Kemudian, Benny juga berharap, kunker yang dilaksanakan ini dapat menjadi media untuk saling bertukar informasi serta pengetahuan satu sama lain guna meningkatkan potensi daerah masing-masing.
Karena menurut Benny, potensi daerah baik dari sektor wisata, perkebunan, pertanian dan lainnya berpeluang besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bila dikelola secara maksimal.