ArtikelHeadline

Koperasi Kredit Civita Dei Menjadi Solusi Kemiskinan Masyarakat Nangapanda Saat Ini

522
×

Koperasi Kredit Civita Dei Menjadi Solusi Kemiskinan Masyarakat Nangapanda Saat Ini

Sebarkan artikel ini

Nangapanda, Civita Dei adalah salah satu koperasi yang ada di Kabupaten Ende Kecamatan Nangapanda yang dibentuk pada tahun 2000-an dan diberi nama dengan UB (USAHA BERSAMA).

Pada mulanya koperasi ini dibentuk berdasarkan ide dari beberapa tokoh penting yang saat itu menjabat sebagai Dewan Pastoral paroki (DPP) St. Eduardus Nangapanda dibawa pimpinan Romo Dionisius Bolen Lewar,Pr dan Romo Domi D. Dowa,Pr, yang melihat situasi masyarakat Nangapanda oada masa itu sedang diselimuti kemiskinan baik itu kemiskinan ekonomi, sosial budaya, politik dan sumber daya manusia.

Ide yang diasumsikan oleh Romo Dionisius Bolen Lewar,Pr pada masa itu yang dijadikan sebagai fondasi terbentuknya Koperasi Kredit Civita Dei ialah “mereka (masyarakat) harus dapat menolong dirinya sendiri dengan potensi atau kemampuan yang ada pada mereka untuk dapat keluar dari berbagai kesulitan dan sekaligus mengangkat martabat hidupnya dalam suatu kebersamaan.

Usaha para tokoh ini kemudian direspon baik dari berbagai macam pihak yang kemudian diberi nama koperasi kredit civita dei menurut SK Menteri Koperasi Nomor: 03/BH/DKPKM/VII/2006 dan hingga tahun 2016 koperasi kredit civita dei beranggotakan sebanyak 2.121 orang dan terus meningkat hingga hari ini.

koperasi civita dei terus berkembang menjadi wadah yang menjunjung tinggi ilai kujuran, kemandiria, kepercayaan, solidaritas kerja sama, kedisiplinan, inovasi.

Visi dan misi yang telah dipaparkan menjadi dasar dan batu loncatan dalam menjalankan fungsi dan tugas untuk kepentingan seluruh anggotanya dan masyarakat Nangapanda.

Menurut Ibu Caecilia Blandina Susu “salah satu anggota aktif koperasi” dalam perjumpaan, mengatakan bahwa koperasi kredit civita dei dengan visi dan misi serta nila-nilainya telah membawa banyak masyarakat Nangapanda keluar dari keterpurukan hidup baik keterpurukan ekonomi, sosial budaya, politik maupun sumber daya manusi.

Saya berharap civita dei tetap menjadi harapan semua masyarakat dan terbuka bagi siapa saja, tidak boleh memandang bulu, tegas Caecilia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *