PALEMBANG – Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe didampingi Ketua PKK Kota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana serta sejumlah pejabat dilingkungan Pemkot Lubuklinggau menghadiri puncak acara HUT Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-23 yang berlangsung di Palembang Sport Convention Center, Rabu (7/6) malam.
Selain Wali Kota Lubuklinggau, hadir pula 60 kepala daerah anggota APEKSI serta Gubernur Sumsel, H Herman Deru.
Pada acara puncak tersebut juga dimeriahkan oleh grup band Padi. Pantauan di lokasi acara, para tamu yang hadir sangat antusias ikut bernyanyi. Lagu, Semua Tak Sama, Harmoni, Kasih Tak Sampai dan lain-lain membius tamu yang hadir.
Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Dr H Bima Arya Sugiarto dalam sambutannya, mengungkapkan pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang pada hakekatnya membangun manusia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia.
“Pembangunan daerah diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong stabilitas, dan meningkatkan potensi daerah secara terpadu,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru (HD) mengutarakan kebahagiaannya karena dapat hadir di acara tasyakuran ke-23 APEKSI dimana lahirnya APEKSI disaat Indonesia baru saja melewati masa transisi.
“APEKSI yang bisa membimbing semua anggotanya sebanyak 96 kota. Khusus di Sumsel, kota-kotanya sudah maju dan pemimpinnya selalu dicintai masyarakat . Mengenai legacy setiap kita pasti ingin meninggalkan satu kenangan yang luar biasa. Ada legacy infrastuktur, monumen, ataupun mindset tidak nyata tapi itu terasa dan ada,” ujar HD.
Dia menambahkan berkat kerja sama walikota/bupati, Provinsi Sumsel bisa mengendalikan inflasi. Dirinya berharap sepulang dari Kota Palembang, para anggota APEKSI harus membawa cerita, apa yang mungkin bisa diadopsi dari Kota Palembang ini.
“Segala sesuatu yang kita dapat dari acara ini, akan menjadi wahana untuk selalu introspeksi baik personal maupun secara organsiasi,: tutunya.