Nairobi – Kenya, Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengirimkan perwakilannya untuk hadir di acara Global Forum on Biological Control yang dilaksanakan di Nairobi, Kenya pada tanggal 26-27 Juni 2023. Acara ini diselenggarakan oleh International Centre of Insect Physiologi and Ecology (ICIPE) dan bekerjasama dengan FAO,USAID, Uni Eropa dan GIZ ini sebagai bentuk Aksi Global (Global Action) untuk mengendalikan hama ulat grayak Frugiperda (UGF).
Narasumber dari berbagai negara dan instutusi menyampaikan berbagai macam teknik pengendalian menggunakan agensia hayati untuk mengendalikan hama UGF pada tanaman jagung yang masih menjadi faktor pembatas utama pada produksi jagung di beberapa negara Asia dan Amerika Latin.
Kegiatan utama dalam Aksi Global mengendalikan hama UGF antara lain dengan mengurangi penggunaan pestisida kimia, memonitoring perkembangan hama UGF, melakukan augmentasi agensia hayati, konservasi agensia hayati, Good Agricultural Pratices (GAP) dan diversifikasi tanaman, dan menggunakan tanaman tahan hama UGF.
Diskusi di acara tersebut mengupas lebih dalam peran Classical Biological Control (pengendalian hayati klasik) yaitu pengenalan musuh alami hama UGF seperti parasitoid Telenomus remus, Trichogramma, Cotesia icipe, dan jamur entomopathogen seperti Metharizium anisopliae dan Beauveria bassiana.
Selain itu, dalam kunjungan lapang ke lokasi penelitian hama UGF juga dikenalkan pembuatan pestisida nabati untuk mengendalikan hama UGF dengan menggunakan gulma yang tumbuh di sekitar lahan petani seperti Tagetes minuta dan Lantana camara yang dicampur dengan cabai, bawang putih dan ekstrak tanaman mimba (Azadirachtin indica).
Acara global forum akan dilanjutkan dengan Training Workshop on Biological Control pada tanggal 28-30 Juni 2023 di markas ICIPE di Nairobi, Kenya.